Tampilkan postingan dengan label foto umbul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label foto umbul. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 April 2014

Umbul Artis Cilik tahu 70-an (DIJOEWAL)

umbul artis cilik tahun 70-an

ada iyut bing slamet



ada fitria elvie sukaesih



ada adi bing slamet (jendral kancil)(BOOOOOKED)



apakah ada yg mau menyimpannya?
silahkan monggo

Rabu, 08 Mei 2013

Buku Kumpulan Koleksi Gambar Oemboel Size 36B

buku kumpulan koleski gambar oemboel size 36B sebentar lagi sudah siap dikirim ke beberapa pemesan. tunggu saja dengan sabar, tak kan lari gunung dikejar. jadi nikmati saja masa penantian...




proyek pendataan yg akan berjalan terus hingga habis semua terbukukan... bagi anda para penggemar, terbuka untuk menyumbangkan Scan gambar koleksinya untuk dimunculkan dalam buku-buku selanjutnya...



buku ukuran A4 (kuarto).... lebih gede dari buku 36A...



ada Koes Plus...



neh si buta dari goa hantu.... tokoh yg dicetak oleh Ganes TH...



ada bintang2 Hollywood.... sedang pamer



hiiiiiiiiiiii ada setan....
LIMITED EDITIONS

Rabu, 01 Mei 2013

Isi halaman buku KUMPULAN KOLEKSI GAMBAR OEMBOEL SIZE 36B (3)

sapa ga kenal dengan grup band yang satu ini...
sebuah band yg hingga sekarang masih ada, meski hanya tinggal 1 personil aslinya...
K O E S P L U S



sangat jarang grup papan atas saat itu yg bisa tampil dalam selembar gambar umbul...
wajib bagi Koes Plus Mania
sms ke 08158907421

Sabtu, 03 November 2012

POTONGAN : Iyut Bing Slamet

Judul : Iyut Bing Slamet
Tahun Cetak : 80-an

Ratna Fairuz Albar atau lebih dikenal dengan Iyut Bing Slamet (lahir di Djakarta, 11 Juli 1968; umur 44 tahun) adalah anak dari aktor kawakan Bing Slamet dan juga adik dari Adi Bing Slamet dan Uci Bing Slamet. Ia adalah seorang Penyanyi dan pemain sinetron. Iyut adalah lulusan dari Home College di Sydney, Australia, jurusan Manajemen Perhotelan. (wiki)


Filmografi

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji (1986) disutradarai Wim Umboh
Bilur-Bilur Penyesalan (1987) disutradarai Nasri Cheppy
Aku Benci Kamu (1987) disutradarai Wim Umboh
Catatan Si Doi (1988) disutradarai Atok Suharto
Ketika Cinta Telah Berlalu (1989) disutradarai Adisoerya Abdy
Mutiara Di Khatulistiwa (1990) disutradarai Frank Rorimpandey

Sinetron

Mutiara Cinta

Diskografi
Album solo

Bingung Nih Yeh
Keresahan
Anggrek Ungu Muda
Kehidupan
Rindu
Cuak Cuek
Deraian Air Mataku
Aku Rindu
Biarkan Cinta Menyatu
Hai Remaja
Mojok Yuk

Album duet dengan Adi Bing Slamet

Adik Manis
Aduh Aduh Mana Tahan
Alam Pusaka
Dusun Kecil
Jangan Usil
Kami
O Te O
Pantun Si Anak Kecil
Si Dogol
Tepi Pantai
Bunga Asmara Yang Bersemi



Jumat, 02 November 2012

POTONGAN : IRA MAYA SOPHA

Judul: Ira Maya Sopha
Tahun Cetak : 80-an

Hyra Maya Sopha (lahir di Jakarta, 21 Maret 1968; umur 44 tahun) atau lebih dikenal dengan nama Ira Maya Sopha adalah penyanyi dan pemain film Indonesia.
Penyanyi cilik

Ira dikenal sebagai penyanyi cilik pada era 80-an yang seangkatan dengan penyanyi - penyanyi seperti Chicha Koeswoyo, Dina Mariana, Diana Papilaya, Nourma Yunita, Ria Irawan dan Adi Bing Slamet. Pada masa kejayaannya sebagai artis cilik Ira Maya Sopha sangat identik dengan tokoh dongeng Cinderella pada operet Cinderella yang pernah dipentaskan pada tahun 1978 dan pada operet itu ia bermain bersama dengan Dina Mariana.
Muncul kembali

Setelah lama tidak muncul dalam dunia hiburan, Ira muncul kembali dengan membintangi film Berbagi Suami di tahun 2006. Setelah itu ia juga membintangi film Quickie Express tahun 2007. Dan kini ia menjadi salah satu juri di ajang pencarian bakat anak-anak Idola Cilik
Keluarga

Pada tahun 2006 Ira menggugat cerai kepada suaminya Ari Anto, yang sudah 12 tahun menikah dan akhirnya bercerai, dikarenakan sang suami jarang berkomunikasi bersama anak-anak, bahkan jarang berada di rumah. Bersama Ari Anto, ia memiliki empat orang anak: Callista (16), Devara (13), Kyla (11), dan Raffa (6).

Anaknya, Callista adalah juara 6 dari ajang AFI Junior 1.
Filmografi

Ira Maya Si Anak Tiri (1979) dimainkan oleh Tuty Kirana, Ria Irawan dan Dina Mariana
Nakalnya Anak-Anak (1980) dimainkan oleh Ryan Hidayat, Dina Mariana, dan Ria Irawan
Ira Maya Putri Cinderella (1981)
Ira Maya dan Kakek Ateng bermain dengan Ateng dan Iskak
Berbagi Suami (2006)
Quickie Express (2007)
Simfoni Luar Biasa (2011)
Mother Keder: Emakku Ajaib Bener (2012)

Diskografi

Si Jantung Hati berduet dengan Ade Putra ciptaan Harry Toos
OST - Ira Maya Si Anak Tiri
Selamat Berjumpa
Doa
Pengumuman Penting
Sepasang Sepatu Kaca
Pesta Lajang
Putri Sepatu Kaca
Mohon Diri

Iklan

Supermi (1976)
Neera, Jamu Nyonya Meneer
Lifebouy (2008)
(wiki)




Anak-Anak Kehilangan Dongeng
Lagu-lagu cinderela yang dinyanyikan Ira Maya Sopha laris di pasaran. mencapai 200.000 buah. semula dipersiapkan untuk pertunjukan drama anak-anak.

KASET Cinderella melonjak mencapai, 200 ribu omzetnya. Ini produksi Irama Tara. Lagu-lagunya dikerjakan oleh Ny. Maria Tanzil, sedang penyanyinya Ira Maya Sopha. Kaset itu demikian kerasnya mempengaruhi pendengar anak-anak sehingga tak kurang dari 500-600 buah surat melayang ke rumah Ira setiap hari. "Di kamar belakang telah terkumpul 200 ribu pucuk surat," ujar Nyonya Maimunah Kartawinata, ibu Ira (jadi Ira ini bukan anak Maya Sopha) yang kewalahan tak bisa membalas surat-surat itu.

"Cinderella itu mulanya disiapkan bukan untuk kaset, tapi untuk pertunjukan," tutur Nyonya Tanzil. Ia mengaku terus terang, lagu-lagunya sebenarnya jiplakan lagu-lagu tua seperti Sipin Soda dan Lily Marline. "Tapi liriknya saya buat sendiri," ujar ibu dari dua anak itu. Ia menyatakan pula, yang mendorongnya membuat Cinderella tak lain kenyataan kurangnya hiburan anak-anak. Sementara ia sendiri memang punya hobi sandiwara.

"Ada yang mengatakan Cinderella merupakan operet," kata Nyonya Tanzil. "Bukan, itu bukan operet. Itu gabungan drama, tari dan lagu." Persiapan pertunjukan Cinderella di Senayan dahulu (di Balai Sidang, 8 Oktober 1978), memakan waktu 4 bulan – walaupun tanggal 1-2 Juli sebenarnya sudah juga dipentaskan. Setelah malam penampilan Oktober yang dimaksud untuk dana PMI itu, tiba-tiba saja Cinderella melonjak menyambar telinga banyak anak-anak. Seorang anak yang tidak pernah mau dikeloni bapaknya, tiba-tiba menurut setelah dipikat dengan kaset Cinderella. Banyak orang bilang, ini disebabkan anak-anak kita sudah kehilangan dongeng yang dapat memukau mereka. Jadi dongeng dan pahlawan model apapun lantas menarik. Sementara itu ada yang mengeluh, mengapa kok Cinderela? Bukan Bawang Merah Bawang Putih, Kleting Kuning atau cerita pribumi lainnya?

Tikus-Tikus

Kaset ini dibuka dengan lagu Kisah Cinderella yang mengantar isi cerita. Disusul 10 buah lagu yang diselingi percakapan. Di sana dikisahkan Upik Abu, alias Sinderella, yang hidup bersama ibu tiri dan kedua saudara tirinya. Ia selalu bertugas di dapur dan menerima perlakuan tak semena-mena dari penghuni rumah itu, sampai akhirnya ia menjadi permaisuri sang pangeran. Cerita bahagia ini dikunci dengan lagu Mohon Diri.

Semua lagu dinyanyikan dengan baik oleh Ira. Suaranya jernih, tekniknya memadai. Juga dialog diucapkannya dengan jelas dengan usaha untuk menjiwai, meskipun bukan seluruhnya seperti percakapan benar. Musik mempergunakan organ yang dimainkan oleh Aloysius. Peran-peran lain dibawakan oleh anggota Grup Sangrila -- terutama suara tikus tikus, teman Cinderella, yang paduan suaranya terdengar kompak dan membuat kaset ini akrab.

"Ada yang mengeritik pakaian show Cinderella katanya terlalu mahal. Ceritanya katanya khayalan belaka," kata Nyonya Tanzil menerangkan pertunjukan itu. Ia mengakui tak kurang dari 60 anak yang ikut bermain dengan 150 potong pakaian yang berharga Rp 1.250. 000 -- digarap oleh Nyonya Ricky Camdani. "Tapi semuanya dari satin murah," kata Nyonya Tanzil. "Lagipula kenapa sih kalau khayalan dipertanyakan ? Apa ada cerita dongeng yang bukan khayalan ?"

Ibu Sud, pencipta lagu anak-anak yang tersohor, menanggapi Cinderella dengan serius dari sudut yang lain. "Saya tidak melihat pertunjukannya. Saya dengar fantastik, bombastik," ujarnya. "Itu semua boleh saja, tetapi mbok jangan menjiplak lagu Barat untuk diindonesiakan." Ia menunjuk cerita pribumi seperti Joko Tingkir, Bawang Merah Bawang Putih, yang bias digarap. "Kenapa harus cerita Barat?"

Ibu itu juga menggelengkan kepalanya melihat kostum Cinderella lewat reklame TV. Ia mengerti. Ia menganggapnya cukup baik. "Sayangnya pikiran anak-anak kita bisa terbawa oleh pengaruh negatif. Saya khawatir anak-anak akan minta orangtuanya pakaian sebagus Cinderella."

Sumi

21 April 1955, di Gedung Kesenian Pasar Baru (sekarang bioskop City) Ibu Sud sendiri mengangkat kisah Sumi seperti yang dilakukan Nyonya Tanzil sekarang. Sumi menceritakan cinta seorang anak kepada ibunya yang hidup miskin di desa. Suatu kali ibunya sakit -- lalu bermimpi bertemu dengan peri yang menyuruhnya meminta Sumi pergi ke hutan mencari obat. Cerita yang juga berakhir dengan bahagia itu dimainkan oleh 30 anak.
Ceritanya dikarang Ibu Sud sendiri. Aransemen lagu oleh mendiang Sudjasmin, dibawakan oleh Orkes RRI pimpinan Henke Strake -- rasa seperti gending-gending Jawa. Kostum para penari terbuat dari batik. Untuk pertunjukan itu diperlukan latihan selama tiga setengah bulan.

Ira Maya Sopha sendiri penyanyi Cinderella, lahir di Jakarta 21 Maret 1968. Sudah menyanyi di 8 buah kaset. Hobinya balet dan tari serimpi. Untuk kaset Cinderella (direkam dalam 2 hari pada bulan Agustus) ia mendapat honor Rp 5 juta (sementara Nyonya Tanzil hanya Rp 500 ribu). Tetapi untuk pertunjukan di Senayan selama 2 malam yang menghasilkan Rp 26 juta (kotor), ibunya mengaku tidak dapat apa-apa, karena itu malam dana PMI. Biasanya sekali pertunjukan Ira dapat setengah juta. Humas PMI DKI sendiri menerangkan waktu itu dapat Rp 7,5 juta.

Nyonya Tanzil, yang merencanakan akan mementaskan kisah Pinokio (Barat lagi) Pebruari tahun depan, menyatakan mungkin tidak akan memakai Ira lagi. Kenapa ? "Saya akui suara Ira memang baik.
Anaknya cerdas. Tetapi tubuhnya terlalu tinggi untuk peran itu."

Sumber : Tempo Edisi. 40/IIIIIIII/02 - 8 Desember 1978 / (www.mellowtone.multiply.com)

POTONGAN : Chica Koeswoyo

Judul : Chicha Koeswoyo
Tahun Cetak : 80-an

Mirza Riadiani Kesuma (lahir di Jakarta, 1 Mei 1968; umur 44 tahun; lebih dikenal dengan nama Chicha Koeswoyo) adalah salah satu penyanyi dan aktris Indonesia. Ia adalah anak dari Nomo Koeswoyo, anggota grup Koes Bersaudara. Ia menjadi direktur P.T. Chicha Citra Karya yang bergerak di bidang Interior Design, Enterprise, Grafic design dan Landscape.


Filmografi

Idola Remaja (1985)
Chicha (1976)
Gejolak Kawula Muda (1985)

Diskografi
Chicha Koeswoyo - OST "Idola Remaja"

Idola Remaja
Dari Waktu Ke Waktu
Gerbang Negeriku
Tiada Lagi Yang Lain
Merekalah Aku
Pergi Lagi Pergi
Putih Pun Gelap
Nilai Hidup
Ilusi
Ahaa

Chicha Koeswoyo - OST "Gejolak Kawula Muda"

Gejolak Kawula Muda
Dia Dan Aku
Dansa Briko
Jangan Lagi
Wajah Wajah Bicara
Apa Yang Kau Mau
Bunga Dihatiku
Kesan Pertama
Nusantara
Bintang Yang Tertinggi



Album Chicha


Helli
Si Paul
Turut Kata Mama da Papa
Jagung Bakar
Merpati
Satu + Satu
Ulang Tahun
Si Manis
Hop Titah
Adikku Yang Lucu
Menari
Ulang Tahun ciptaan (chicha koeswoyo)
Selamat Pagi
Bakso Aha-aha
Nusantara-Ku
Barisan Topi
Cuaca Terang
Kasih Ibu
Bangunlah Kawan
Belajar Do Re Mi
Kampung Halaman
Bunga Anggrek
Bunyi Lonceng
Hari Esok Menanti
Indahnya Pagi Ini
Jakarta
Jangan Berdusta
Nusantara Indah
Perasaan Hati
Si Miskin
Kursi Goyang
Taman Mini
Lobi-Lobi

Chicha duet dengan Adi Bing Slamet
Album dengan Adi Bing Slamet

Mama Tersayang
Kakek dan Nenek
Nyanyi Bersama
Penyanyi Cilik
Ayam Berkokok
Pantun Sederhana
Ngedot
1-2-3
Suka dan Duka
Dua Lolo
Mau Kemana
Mandi
PR

Album Chicha dan Adi Volume 4 (1979) diproduksi Purnama Record

Neng Chicha Bang Adi
Rajin dan Pandai
Nusantara Indah II
Bangun Bangun
Onde Onde
Memancing Ikan
Bagi Dua

Chicha dengan iringan Candra Darusman

Rinduku
Bersamanya
Adikku
Jelang Remaja
Dalam Rasa Kita
Benahi Hidup Ini
Kusimpan Hasrat
Surat Penggemar
Pukul Dua Belas
Sapa Pertiwi



Rabu, 31 Oktober 2012

POTONGAN : Dina Mariana

Judul : Dina Mariana
Tahun Cetak : 80-an

Dina Mariana Heuvelman (lahir di Djakarta, 21 Agustus 1965; umur 47 tahun) adalah seorang penyanyi dan pemeran Indonesia era tahun 70 dan 80-an. Ia memiliki darah Belanda dari ayahnya dan Gorontalo dari ibunya.
Dina terkenal sebagai penyanyi cilik era 70-an bersama Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha, Diana Papilaya, Nourma Yunita, Sari Yok Koeswoyo, Iyut Bing Slamet, dan Chicha Koeswoyo. Dina pun masih sering disebut sebagai mantan penyanyi cilik meski pernah mencetak hits sebagai penyanyi remaja dengan lagu "Ingat Kamu" di akhir 1980-an.Selama kariernya, Dina telah merilis 55 album dan membintangi 21 film layar lebar, 1 Sinetron seri 26 episode, dan 3 sinetron lepas.

Pada Ramadhan 1428 H (September 2007), Dina merilis album bertajuk title "12 Kumpulan Lagu Anak Indonesia", dengan hits Jalan Menuju Allah ciptaan AT Mahmud.
Dina menikah dengan Radian Ratulangi Sugandi dan dikaruniai tiga orang anak, Ezra Mandira Sugandi, Ewaldo Andipo Sugandi, dan Elyshia Nashira Ramandina Sugandi.



Diskografi

Jejaka
Ingat Kamu
Jejaka Aku Cinta Kamu (1986)
Pak Penghulu (1987)
Mari Bergoyang
Gengsi Dong Aaa" (1987)
Komputer Cinta (1987)
Si Dia (1988)
Ada-Ada Saja (1989)
Akulah Isabella Kekasihmu (1989)
Sekeranjang Cinta (1991)
Di Tinggal Asmara (1999)

Filmografi

Demi Cinta (1974)
Rahasia Gadis (1975)
Ridho Allah (1977)
Ayah Tiriku Ibu Tirimu (1977)
Senyum Nona Ana (1977)
Si Boneka Kayu, Pinokio (1979)
Ira Maya Si Anak Tiri (1979)
Ira Maya dan Kakek Ateng (1979)
Nakalnya Anak-Anak (1980)
Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi (1980)
Merenda Hari Esok (1981)
Bukan Impian Semusim (1981)
Tangan-Tangan Mungil (1981)
Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku (1984)
Persaingna Remaja (1984)
Biarkan Kami Bercinta (1984)
Duel (1984)
Gairah Pertama (1984)
Bisikan Setan (1985)
Yang Masih di Bawah Umur (1985)
Opera Jakarta (1985)

Sinetron

Cinta Rasa Tora Bika (SCTV,1999)
Aku Bukan Tamarin (Indosiar, 2000)
Joged (TPI, 2001)
Pencopet Cinta (SCTV, 2002)
Kawin Gantung 2 (SCTV, 2005)
Anak Cucu Adam (RCTI, 2005)

Iklan

Permen Tamarin (2000)
Kopi Tora Bika (1998 - 2000)
Obat Natur - E (1996)
Bank BCA (1997)

Prestasi

Juara 1 Children Pop Singer se-DKI 1974
Juara 2 dan Juara Favorit Piala PT Yukawi se-DKI 1975 (wiki)



Selasa, 30 Oktober 2012

POTONGAN : Diana Papilaya

Judul : Diana Papilaya
Tahun Cetak : 80-an

Diana Martini Papilaya (lahir 29 Januari 1967; umur 45 tahun) adalah penyanyi cilik di era tahun 1970-an.
Nama Diana Papilaya mencuat lewat lagunya "Paman Dari Mana" dengan dibantu oleh artis kawakan A.Hamid Arief dan Ratmi B29. Saat ini Diana menekuni bisnis homeschooling, ia adalah prinsipal FISHomeschool Indonesia.
Diana meraih gelar kesarjanaan Teknik Arsitektur dari Universitas Trisakti. Diana kemudian menikah dan kemudian berpindah agama memeluk agama Islam, namun pada 9 Agustus 2008, ia dibaptis kembali oleh Gereja Advent.



Diskografi

"Paman Dari Mana" (feat. Hamid Arif)
"Naik Ojek" (feat. Hamid Arif)
"Rindu Seorang Anak"
"Ingin Sekolah"
"Aku Anak Desa"
"Ulang Tahun Ibu"
"Ingin Jadi Dokter"
"Banjir"




Filmografi

Diana (1977)



Senin, 29 Oktober 2012

POTONGAN : Bobby Sandhora II

Judul : Booby Shandora
Tahun Cetak : 80-an

dua versi foto umbul dari artis cilik tahun 70-an dan 80-an. anak dari pasangan penyanyi papan atas tahun 70-an. Muchsin Alatas dan Titik Sandhora.


tapi kenapa anaknya bernama BOBBY SANDHORA ya? kenapa bukan BOBBY ALATAS? maaf ada pertanyaan usil...

POTONGAN : Yoan Tanamal

Judul : Yoan Tanamal
Tahun Cetak : 80-an

Johana Maria Frances (1971) atau lebih dikenal dengan nama Yoan Tanamal adalah anak dari pasangan Enteng Tanamal dan Tanty Yosepha yang terkenal sebagai penyanyi cilik Indonesia pada era 70-an. (wiki)
Joan sukses di album pertama Si Kodok yang membawa namanya sejajar dengan penyanyi - penyanyi cilik di masa 70-an seperti Chicha Koeswoyo, Bobby Sandhora, Adi Bing Slamet dan Sari Yok Koeswoyo. Yoan sangat lucu dan menggemaskan ketika merilis album ini. Tidak heran namanya langsung melejit dan lagu Si Kodok dan Goyang goyang juga menjadi lagu yang banyak dinyanyikan anak-anak pada masa itu. Album ini didukung penuh oleh orangtua Joan, Enteng Tanamal dan Tanty Yosepha. Hits lain dari album ini antara lain "Aku sedih" , "Yoan Sakit", dan bahkan lagu "Mandi Pagi" pada waktu itu menjadi lagu iklan sebuah sabun mandi keluarga.
Diskografi

Album Si Kodok (1977); produser Enteng Tanamal dan Produksi Yukawi Indo Music
"Si Kodok" - ciptaan Tanty Yosepha dan Enteng Tanamal
Goyang goyang, Aku Sedih, Mandi Pagi, Ke Sekolah, Baju Ulang Tahun, Si Ali, Yoan Sakit, Bunga bunga, Selamat Tidur Sayang, Berenang-renang

Album kedua "Marah-marah" dan "Do Re Mi" 1977 di Produksi : Yukawi Record
"Marah marah" - ciptaan Enteng Tanamal, Do Re Mi, Oma Opa, Ayo Kemari, Burung burung, Mari Berkawan dan Bernyanyi, Bertamasya, Kumbang dan Kupu-kupu, Mama Papa Bercerita

Sinematografi
Film

Yoan (1977) bermain bersama orang tuanya (Enteng Tanamal dan Tanty Yosepha serta pemeran-pemeran lainnya seperti Didu MS, Tan Tjeng Bok, S. Bono, Chitra Dewi dan Yatti Kesumah; disutradarai oleh Nico Pelamonia dan fotografi oleh Akin; komposer Enteng Tanamal dan diproduksi oleh P.T. GARUDA FILM
Detik Terakhir (2006) bermain dengan Cornelia Agatha dan Dewi Irawan

Sinetron

Dunia Tanpa Koma (2006)



lagunya yg kuingat : AKU SEDIH DITINGGAL PERGI. MAMA PERGI PAPA PERGI. O ITU DIA MEREKA DATANG. HATIKU SENANG dst
atau yg ini : Mandi Pagi sudah biasa, mandi sore juga biasa, (tidak mandi juga biasa)...


namun sayang, Yoan pernah kena budak narkoba :
Yoan Tanamal, Di Balik Bangkai Ada Madu


Kehilangan cinta dan perginya orang yang dicintai terkadang membawa kita ke tubir pengharapan. Joan mengalami semua itu. Namun, proses waktu, memori cinta sang ibu, peran penting bu Mar serta anugerah-Nya membangkitkan kembali semangat dan tujuan hidupnya.

Yoan Tanamal, puteri musisi terkenal Enteng Tanamal, bercerita dengan jujur, saat mengalami peristiwa pahit dalam hidupnya. “Sejak umur 12 tahun saya hidup tanpa papa. Papa dan mama berpisah tempat,” ujarnya lirih. Yoan tinggal dengan Ibunya sehingga hubungan mereka begitu dekat. Ketika Ibunya meninggal ia masih dapat merasakan kehangatannya. “Ibu saya sangat keras. Tapi setelah ibu meninggal, semua tegurannya, kecerewetannya, masukannya sangat menguatkan saya,” kata anak tertua Tanti Yosepha ini.

Terjerat Narkoba!

Kematian ibunya adalah puncak seluruh dukanya. Di titik inilah Yoan menga­lami keguncangan yang berat. Dunia narkoba mulai disentuhnya. Sekitar 3 tahun, sejak tahun 1999 sampai 2002, Yoan mulai terikat dengan drugs. “Di SMA saya pernah pakai, tapi itu tidak terlalu parah dibanding drugs yang sekarang lagi marak. Jadi, saya pikir yang paling membuat saya benar-benar tidak punya misi lagi untuk hidup, ketika saya terjun ke dunia drugs,” ungkap perempuan kelahiran 6 Oktober 1971 ini.

Yoan menyadari ketergantungannya dengan narkoba tidak serta merta membuatnya menyalahkan orang lain. “Siapa pun, tidak bisa disalahkan. Mungkin karena tidak ada keterbukaan. Apalagi sama ayah saya,” kata pemilik album Si Kodok ini.

Sebelum ia ditangkap polisi pada 5 Juni 2002, 2 bulan penuh ia hidup di jalanan dan tidak bisa bayar kos. Kerap kali ia tidur di tenda di pinggir kali dekat Pasar Rumput, Manggarai dengan sewa Rp 3.000/malam. Keadaan ini sangat berat ia rasakan. “Ketika saya ditangkap tahun 2002, itulah titik puncaknya sampai nggak punya visi untuk hidup lagi,” ujarnya.

Pelajaran di Penjara

Di penjara Yoan banyak merenungkan kenangan indah bersama ibunya. Nasihat ibunya kembali kembali memutar ingatannya. Ibunya selalu mengatakan, ”Di balik bangkai ada madu.” Ungkapan itulah yang memberikan kekuatan bagiku. Bangkai itu kan sesuatu yang tidak disukai orang, dibuang, menjijikkan. Ke­pahitan, kegagalan hidup dan lain sebagainya harus kita terima, tapi kita juga minta kekuatan Tuhan,” ungkap Yoan mengaku tidak ingin menyanyi yang sekuler lagi. Yoan memandang ia harus menerima masalah itu de­ngan iman. Bagi­nya itulah madu sebagai anugerah dari Tuhan. Ia mengaku, banyak belajar dari mendiang ibunya. “Ibu saya selalu bilang, ‘Kanker getah bening dan darah yang saya alami ini adalah hadiah dari Tuhan,”’ katanya mengenang. Saat ia ditangkap, Yoan menyakini itulah tangan Tuhan yang menangkapnya, bahkan Yoan merasa se­perti dihipnotis Tuhan.
“Saya serahkan semua ke Tuhan. Saya benar-benar berserah. Saya bilang, dari permulaan Engkau yang tangkap saya. Ditangkap bukan untuk dibuang tapi untuk diselamatkan,” ujarnya yakin.

Bagaimana Yoan bisa bangkit dan punya rasa percaya diri? Baginya, semua karena kasih Yesus. Momen yang sangat diingatnya dan memberinya kekuatan saat ia berada di Polsek Tebet. “Saat itu saya merasakan Tuhan amat dekat di hati ,” kenang Yoan.

Dalam pemulihan selanjutnya, yang paling berperan mendampingi Yoan sebagai teman berbagi adalah Ibu Mar, teman ibunya. “Ibu Mar sangat berarti dalam hidup saya. Ia yang mengasuh saya sejak kecil. Sampai sekarang saya masih berhubungan sama dia. Selama 50 hari saya di polsek, dia yang bawain makanan secara rutin. Dan dalam sidang saya selama 13 kali dia selalu hadir,” tandasnya.

Bagi Yoan hikmah selalu datang belakangan. Yoan ingin membuat album rohani yang terbaik. Ia bersyukur, Tuhan memberi jawaban melalui penjara. Alhasil, karena penyerahannya yang total, vonis penjara seumur hidup pun berubah menjadi setahun

(Eman/Wea)(http://dansoindomychurch.blogspot.com)

Sabtu, 27 Oktober 2012

POTONGAN : PUTRI SALJU

Judul : Putri Salju
Tahun Cetak : 80-an

pertama main di tahun 1977 oleh Sangrila.



cuma potonganpun kemarin sudah ada yg sms tanya : mau dijual? walah ya ga dilepas donk mas... kecuali dah dpt yg lembaran.... maaf lho kang....


tak banyak data yg saya dapat di google. maaf ya... carinya susah

Jumat, 26 Oktober 2012

POTONGAN : PINOKIO

Judul : Pinokio
Tahun Cetak : 80-an

Si Boneka Kayu, Pinokio adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1979 dengan disutradarai oleh Willy Wilianto. Film ini diangkat dari cerita populer dunia berjudul Petualangan Pinokio karangan Carlo Collodi.
Sinopsis

Gepetto (Iskak) seorang pembuat boneka kayu yang sangat mendambakan seorang anak. Oleh Peri Biru (Dina Mariana) salah satu bonekanya disulap menjadi hidup,dijadikan anak angkat oleh Gepetto dan diberi nama Pinokio (Ateng). Pinokio tumbuh menjadi anak nakal. Peri Biru menyuruh Jimmy Jangkrik (Liza Tanzil) untuk mengawasinya. Kenakalannya itu pernah membuat Pinokio pernah menjadi keledai, ditugaskan untuk menyelamatkan ayahnya dari perut ikan hiu, dan berhasil.(dari Wikipedia)




Sutradara Willy Wilianto
Produser Sabirin Kasdani
Penulis Imam Tantowi
Pemeran Ateng
Iskak
Dina Mariana
Jack John
Lisa Tanzil
Sup Yusup
Soes DA
Distribusi Rapi Films
Durasi 93 menit
Negara Indonesia


Pinocchio is a 1940 American animated film produced by Walt Disney and based on the story The Adventures of Pinocchio by Carlo Collodi. It is the second film in the Walt Disney Animated Classics, and was made after the success of Snow White and the Seven Dwarfs. It was released to theaters by RKO Radio Pictures on February 7, 1940.

The plot of the film involves an old wood-carver named Geppetto who carves a wooden puppet named Pinocchio who is brought to life by a blue fairy, who tells him he can become a real boy if he proves himself "brave, truthful, and unselfish". Thus begin the puppet's adventures to become a real boy, which involve many encounters with a host of unsavory characters.

The film was adapted by Aurelius Battaglia, William Cottrell, Otto Englander, Erdman Penner, Joseph Sabo, Ted Sears, and Webb Smith from Collodi's book. The production was supervised by Ben Sharpsteen and Hamilton Luske, and the film's sequences were directed by Norman Ferguson, T. Hee, Wilfred Jackson, Jack Kinney, and Bill Roberts.

Pinocchio won two Academy Awards, one for Best Original Score and one for Best Original Song for the song "When You Wish upon a Star".

Plot

After singing the film's signature song "When You Wish upon a Star" over the opening credits, Jiminy Cricket explains to the audience that he is going to tell a story of a wish coming true. Opening the book, in flashback, he tells how he moved into the workshop of the woodworker Geppetto one night to warm himself from the cold. The old wookworker lives alone with his cat, Figaro and his fish, Cleo. Jiminy watches as Geppetto finishes work on a wooden marionette whom he names Pinocchio. Before falling asleep, Geppetto makes a wish on a star that Pinocchio could be a real boy. During the night, the star, in the form of a Blue Fairy, visits the workshop to grant Geppetto's wish. She makes Pinocchio come alive, while remaining still a puppet. The fairy tells Pinocchio that if he wants to become a real boy of flesh and blood he must prove himself to be brave, truthful and unselfish and able to tell right from wrong by listening to his conscience. Pinocchio does not understand what a conscience is, and Jiminy reveals himself to explain it to him. The Blue Fairy asks if Jiminy would serve as Pinocchio's conscience, a task he accepts.

Geppetto discovers that his wish has come true, and is filled with joy. The next day, he sends Pinocchio on his first day of school. However, the naive Pinocchio is spotted by the conniving con artists Honest John and Gideon, who quickly decide to sell the living puppet for money. They convince him to join Stromboli's puppet show instead. Pinocchio becomes Stromboli's star attraction as a magic string-less marionette. Jiminy, seeing Pinocchio's sudden success, decides he has failed as a conscience and leaves. Gepetto, worried about Pinocchio's absence, goes out to look for him. Stromboli, meanwhile, expects to make much more money with Pinocchio working for him. When Pinocchio wants to go home for the night (though promising to come back in the morning), Stromboli turns brutal and locks Pinocchio in a birdcage to prevent him from leaving, and warns him that if he grows too old, he will chop him into firewood. Jiminy returns to Pinocchio, but is unable to free him. During the night, the Blue Fairy comes to ask why Pinocchio disobeyed Geppetto. Despite Jiminy's urgings, Pinocchio tells an overblown story to hide his shame, but with each lie his nose grows and grows until it is like the branch of a tree. The Blue Fairy explains that "a lie will keep growing and growing, until it's as plain as the nose on your face." Pinocchio vows to do better from now on and the Blue Fairy changes his nose back to normal and sets him free, warning that this will be the last time she helps him.

Meanwhile, Honest John and Gideon meet up with the sinister Coachman in a local tavern and boast of their success luring Pinocchio away. Impressed by their story, the Coachmen tells them of his business 'collecting stupid little boys' and taking them to Pleasure Island. He offers them a reward for every boy they bring to him.

Unfortunately, on his way back to Geppetto's house, Pinocchio is once again led astray by Honest John and Gideon, who convince him that he is sick, and the only cure is to go to Pleasure Island. He is put on the coach, with Jiminy secretly following. On his way Pinocchio befriends Lampwick, a misbehaved and destructive boy. Soon Pinocchio and the other boys arrive on the island, where there are no adults, and boys are free to enjoy gambling, smoking, getting drunk and wanton destruction, much to Jiminy's dismay. Jiminy angrily confronts Pinocchio for his behavior, but is brutally taunted by Lampwick, and furiously walks out on both of them. Then Jiminy discovers the island harbours a terrible curse. After a day of pleasure and destructive behavior, the boys transform into donkeys, who are then sold to work in the salt mines and circuses as part of an evil racket run by The Coachman and his ape-like henchmen. Lampwick is soon transformed into a donkey, but with Jiminy's help, Pinocchio manages to escape with only a donkey's ears and tail.

Upon returning home, they find the workshop empty and soon learn (from a letter by the Blue Fairy) that Geppetto, while venturing out to sea to rescue Pinocchio from Pleasure Island, had been swallowed, along with Figaro and Cleo, by a giant whale named Monstro. Determined to rescue his father, Pinocchio jumps into the bottom of the ocean, with Jiminy accompanying him. However, Pinocchio is soon found and swallowed by Monstro, where he is reunited with Geppetto and his pets inside the whale. While shocked at Pinocchio's donkey-ears and tail, Geppetto is just glad to have his "little wooden head" back. Although Gepetto has given up on escaping, Pinocchio devises an escape plan by burning wood in order to make Monstro sneeze them out. The plan works, but the enraged whale gives chase and destroys their raft. Eventually, Pinocchio succeeds in getting Geppetto to safety in a cave under a cliff before Monstro rams into it. Despite Monstro's defeat, Pinocchio dies while saving them. Back in Gepetto's house, as the group mourns over Pinocchio's body, the Blue Fairy is touched by his sacrifice and resurrects him into human-form, much to the joy of his family. When Jiminy steps outside to thank the Fairy, she decides he has done well, and gives him a gold badge that certifies him as an official conscience. (wiki)


namun ini foto2 dr operet PINOKIO yg dilangsungkan oleh sanggar Shangrilla pimpinan Nyonya Tanzil yg ngetop buanget di akhir tahun 70-an sampai awal 80-an. KOK SEKARANG GA SEHEBOH DULU ya...

Selasa, 23 Oktober 2012

POTONGAN : Adi Bing Slamet

Judul : Adi Bing Slamet
Tahun Cetak : 80an

sala satu ikon bintang cilik di tahun 70-an dan 80-an. memang wajahnya menjual dan aktingnya juga kocak seperti bapaknya.
ini ada 2 seri foto umbul Adi B.S. masing2 ada 2 kotak. yg satu ada logo, yg satunya tanpa Logo... sayang ga ada yg lengkap dan utuh.



Senin, 22 Oktober 2012

POTONGAN : Adi Bing Slamet - Jenderal Kancil

Judul : Adi Bing Slamet - Jenderal Kancil
Tahun Cetak : 80-an

cari2 di google nemunya Djenderal Kantjil-nya Ahmad Albar dan versi re-make tahun 2012 (Jenderal Kancil the Movie)


apalagi nyari yg versi Adi Bing Slamet. susah di wikipedia. tapi kalo mau donlod lagunya Jenderal Kancil Adi Bing Slamet, sangat mudah dan gmapang.

POTONGAN : Kisah Rino dan Rina Membela Ibu

Judul : Kisah Rino dan Rina Membela Ibu
Tahun Cetak : 80-an


ini operet jamannya Liza Tanzil dengan sanggar Shangrilla-nya. pas dapat ini umbul, bertanya2 dalam hati. kira2 cerita apa ya... setelah googling ternyata inilah salah satu aktifitas Adi Bing Slamet waktu kecil.



dicari dengan wikipedia tidak ada info yg benar2 mengena.


ada juga link untuk donlod lagu RINO dan RINA


ada cover kasetnya juga neh... diambil dr internet.



POTONGAN : Bruce Lee - Game of Death

Judul : Bruce Lee - Game of Death
Tahun Cetak : 80-an


POTONGAN : To Liong To

Judul : To Liong To
Tahun Cetak : 80-an




POTONGAN : Argo Man

Judul : Argo Man
Tahun Cetak : 80-an





Jumat, 19 Oktober 2012

POTONGAN : Rhoma Irama

Judul : Rhoma Irama
Tahun Cetak : 80-an

Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 65 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".


Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."

Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.

Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.

Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.

Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.

Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.

Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.

Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.

Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com.

Diskografi
Pre Soneta
Album Pop
Bersama The Galaxies Band

Djangan Kau Marah

Bersama Zaenal Combo Band

Djangan Dekati Aku
Di Rumah Sadja
Sip-Sipan Bedue
Biarkan Aku Pergi


Album Melayu
Bersama OM. Candraleka (Dbp. Umar Alattas)

Pelita Hidup

Bersama OM. Purnama (Dbp. Awab AbdulLah)

Ke Binaria
OM. Purnama(?)
Melody Cintaku
Usah Diganggu
Malam Cemerlang
Aku Saudaramu
Ke Pasar Minggu
Malam Gembira

Bersama OM. Sagita

Bertamu

Bersama OM. Pancaran Muda (Dbp. Zakaria)

Di Dalam Bemo

Bersama OM. Elsitara

Indandip
Tukang Ramal
Anak Pertama

Bersama OM Soneta

Dangdut
Surat Terakhir
Berbulan Madu
Gelandangan
Joget
Janda Kembang
Tiada Lagi

Bersama Soneta Group (Volume Series)

Soneta Volume 1 - Begadang (1973)
Soneta Volume 2 - Penasaran (1974)
Soneta Volume 3 - Rupiah (1975)
Soneta Volume 4 - Darah Muda (1975)
Soneta Volume 5 - Musik (1976)
Soneta Volume 6 - 135.000.000 (1977)
Soneta Volume 7 - Santai (1977)
Soneta Volume 8 - Hak Azazi (1978)
Soneta Volume 9 - Begadang 2 (1979)
Soneta Volume 10 - Sahabat (1980)
Soneta Volume 11 - Indonesia (1980)
Soneta Volume 12 - Renungan Dalam Nada (1981)
Soneta Volume 13 - Emansipasi Wanita (1983)
Soneta Volume 14 - Judi (1989)
Soneta Volume 15 - Gali Lobang Tutup Lobang (1989)
Soneta Volume 16 - Bujangan (1994)

Movie Soundtrack Albums

Oma Irama Penasaran
Gitar Tua Oma Irama
Darah Muda
Begadang
Berkelana I
Berkelana II
Raja Dangdut
Camelia
Cinta Segitiga
Perjuangan dan Doa
Melodi Cinta
Badai di Awal Bahagia
Sebuah Pengorbanan
Cinta Kembar
Pengabdian
Satria Bergitar
Kemilau Cinta di Langit Jingga
Menggapai Matahari I
Menggapai Matahari II
Nada-Nada Rindu
Bunga Desa
Jaka Swara
Nada dan Dakwah
Tabir Biru
Dawai 2 Asmara

Album Solo

Pemilu (1982)
Lebaran (1984)
Persaingan (1986)
Haji (1988)
Modern (1989)
Haram (1990)
Salawat Nabi (1991)
Kehilangan Tongkat (1993)
Rana Duka (1994)
Stress (1995)
Baca (1995)
Viva Dangdut (1996)
Mirasantika (1997)
Reformasi (1998)
Euforia (2000)
Syahdu (2001)
Asmara (2003)
Jana Jana (2008)
Azza (2010)

Filmografi

Oma Irama Penasaran (1976)
Gitar Tua Oma Irama (1977)
Darah Muda (1977)
Rhoma Irama Berkelana I (1978)
Rhoma Irama Berkelana II (1978)
Begadang (1978)
Raja Dangdut (1978)
Cinta Segitiga (1979)
Camelia (1979)
Perjuangan dan Doa (1980)
Melody Cinta Rhoma Irama (1980)
Badai di Awal Bahagia (1981)
Pengorbanan (1982)
Satria Bergitar (1984)
Cinta Kembar (1984)
Pengabdian (1985)
Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985)
Menggapai Matahari (1986)
Menggapai Matahari II (1986)
Nada-Nada Rindu (1987)
Bunga Desa (1988)
Jaka Swara (1990)
Nada dan Dakwah (1991)
Tabir Biru (1994)
Dawai 2 Asmara (2010)
Sajadah Ka'bah (2011)
INI SEMUA MENURUT WIKIPEDIA... saya cuma senang lagu2nya yg yg jadul, seperti darah muda, bujangan, syahdu, terajana, dll pokoknya yg semacam itu deh...

Kamis, 18 Oktober 2012

POTONGAN : Elvi Sukaesih

Judul : Elvi Sukaesih
Tahun Cetak : 80-an

salah satu legenda hidup dalam perdangdutan indonesia. bahkan oleh publik dia mendapat sampiran nama sebagai RATU DANGDUT. kalo dari wiki :
Elvy Sukaesih (lahir di Jakarta, 25 Juni 1951; umur 61 tahun) adalah salah satu penyanyi dangdut Indonesia yang legendaris dan dijuluki sebagai "Ratu Dangdut". Ia lahir dari pasangan asal Sumedang. Ia mulai menyanyi sejak di bangku kelas 3 SD.

Elvy menikah pada usia muda (19 tahun) dengan pemuda keturunan Arab, Zaidun Zeth. Kariernya mulai menanjak pada awal tahun 1970-an ketika menjadi penyanyi pendamping Rhoma Irama pada Orkes Melayu (OM) Soneta meskipun sebelumnya ia telah popular di berbagai panggung. Setelah berpisah dari Soneta (pada tahun 1975), ia bersolo karier dan tetap eksis dalam musik dangdut hingga sekarang. Ia sampai sekarang dianggap sebagai salah satu penyanyi dangdut dengan kualitas suara terbaik.


Filmografi

Asoy (1977)
Tiada Seindah Cintamu (1977)
Jalal Kojak Palsu (1977)
Penasaran (1977)
Betty Bencong Slebor (1978)
Tuyul (1978)
Mana Tahaaan... (1979)
Cubit-Cubitan (1979)
Kerinduan (1979)
Kisah Cinta Rojali dan Zuleha (1979)
Irama Cinta (1980)
Aduhai Manisnya (1980)
Gaya Merayu (1980)
Senggol-Senggolan (1980)
Mandi Madu (1986)
Hantu Biang Kerok (2009)